"Tuhan Berdiam dalam akal budi dan bergerak dalam gelora rasa...Karna itu, ajaklan perasaan menjunjung akal budi, keduanya mewujudkan simphony." [Kahlil Gibran]

Wednesday, July 4, 2018

[Seri Belajar Puisi] kerinduan sang pertapa...

Semoga Sibylla sudah lupa dengan blog ini.
Karna kali ini aku rindu menulis tentangnya.
------
Kerinduan yang membuncah di keremangan sunyi, dibawah teduh gemulai desahan cemara nan tertiup angin syahdu, di bukit nan hijau...
Teringat sang adik berwajah cantik, Sibylla biasa kupanggil.
Selain berwajah cantik, Sibylla juga bercahaya dan manis jiwanya. Satu diantara seribu. Seorang yang sangat kupercaya, dan tentu saja, kusayangi sepenuh hati.

Sibylla yang cantik,
Ingin rasanya menekan angka demi angka, menghubungimu, sekedar mendengar suara merdu mu, atau lebih dari itu,..bercerita dan berkesah tentang hidup sang hamba yang kian hampa.
Namun itu tak harus terjadi.

Sibylla yang cantik,
Apa kabarmu?
Maafkan aku karna mungkin tlah membuatmu berfikir bahwa sang hamba tak butuh bidadari. Bahagiaku adalah kamu, adikku yang manis.

Jika engkau bertanya; pabila bahagia bagi hamba adalah dia sang mawar biru, lantas mengapa tuan pertapa berlalu tanpa pelukan perpisahan?
Kumohon adik manis agar berupayalah untuk tidak bertanya lagi, karna engkau tahu bahwa bagi tuan pertapa, Sibylla adalah segalanya.

Dan karena mawar biru adalah nafas bahagianya, maka mawar biru pun harus bahagia, ditengah taman, dikelilingi lebah madu, saling memberi, saling membahagiakan.

Tuan pertapa hanya akan ada dalam ingatan sambil lalu. Itu cukup.

------ 
Pergilah, bahagialah,... di suatu tempat aku akan menunggumu pulang.

Thursday, June 22, 2017

[Seri Belajar Puisi]... Pendek saja...

Siapa bilang kumbang tidak merindukan bunga?

Bunga di tengah taman itu, dialah dawai yang mengikat hati sang kumbang.
Terlalu mempesona.
Terlalu indah.
Maka kumbang kerap mengendap-endap, menikmati kecantikan sang bunga dari pinggir taman.

Pingin mendekat dia. Pinginnn banget.
Tapi apa daya, dia memang harus puas memandangi dari pinggir taman. Takdir menggariskan seperti itu. Menyakitkan memang.

Tapi ada yang menghiburnya; bahwa dia telah sempat nikmati kebersamaan dengan sang bunga indah. Dia meresapi nya detik demi detik kebersamaan itu.

Rasa sayang nya tak berubah, dan sepertinya memang tak akan pernah berubah.



Dibawah pohon rindang, dipinggir Batavia, pada senja temaram,



Sang Pertapa

Friday, April 7, 2017

[Seri Belajar Puisi] ... Critanya, kangen...

Di keremangan senja menjingga, sang hamba termenung, jiwanya berkelana dalam semilir angin, memikirkan dia yang jauh disana....

Pabila burung akan bertengger sebelum terbang, maka para master mencegah burung terbang dengan menghilangkan tempat bertengger nya,...

Sementara, sang hamba berbuat sebaliknya.
Burung yang cantik telah dibiarkannya mengudara, meraih kebebasan nya.. dari tangannya sendiri sebagai tempat bertengger.

Burung cantik ini, metamorfosa dari sang mawar biru, yang setengah mati dijaganya, nan diletakkan nya sebagai bunga terindah ditengah taman. Bunga yang tiada banding nya.

Bunga yang mendamaikan ketika dalam dekapan nya.
Bunga yang menentramkan dalam kasih sayang nya.
Bunga yang paling indah diseluruh jagad raya.
Tidak ada yang lebih cantik daripada sang mawar biru.
Manis jiwanya, sukar dilukis kata.

"Jika begitu, kenapa engkau lepaskan segala keindahan itu, wahai hamba?" Demikian rumput berbisik lirih..

Dan sang hambapun menjawab tak kalah lirihnya..;
"Raga nya telah bebas, namun kasihku pada nya masih kusimpan. Dan akan begitu sampai tarikan nafas terakhir."

Batavia, 07 Apr 2017,


Don Rafael

Thursday, December 22, 2016

[Seri belajar puisi]... Ikhlasku...

Rafael,.....

Manakala engkau memikirkan dengan hati bergetar akan dia, sang mawar terindah ditengah taman asri.
Manakala engkau membangun harapan yang tulus untuknya; Pun istana terindah dalam hati dan jiwamu engkau jaga untuknya, sang pemilik tahta.
Bahkan manakala engkau berjanji dalam hatimu untuk mengasihinya, dan tak memalingkan sedikitpun jiwamu dari kharisma cintanya.

Manakala engkau lunglai saat mengingatnya, karena engkau begitu mengasihinya.
Manakala engkau terbuai, akan semua lagu terindah, karena disana rasa sayangmu kian dalam, menyakitkan, bagai duri yang menancap; bahagia dan duka bercampur mengoyak sukma. Mencipta rasa yang sukar dilukis kata.

Dan disaat engkau berhenti sejenak dalam penghayatan, ditepian telaga nan sunyi; angin syahdu telah membuatmu memahami sesuatu....

Jangan kau ganggu mawar terindah itu, betapapun kau sungguh ingin mempersuntingnya.
Kasihmu tak boleh mengikatnya,....
Cinta dan sayangmu tak boleh membuatnya layu,...

Sudah cukup bagimu;
Memandang dan menikmati keindahannya dari kejauhan,
Mengagumi manis jiwa dan kecantikannya yang tak berbanding,
Mendoakan kebahagiaannya,....tanpa menggenggamnya.

Karna mawar itu bukan milikmu..

Monday, December 19, 2016

[Seri belajar puisi]...Met Ultah, Sibylla....

Dari sudut Betawi nan asri;
Untukmu, sang Sibylla, sang Mawar biru, sang Magnum opus; yang tercantik dari segala yang cantik.


Sayang,...
Hari ini ulang tahunmu.
Aku sangat bersukacita dan mengucap syukur kepada Tuhan, karena ketambahan usiamu, orang yang sangat aku sayangi dan cintai.
Sudah begitu lama aku tidak menulis dan mengungkapkan isi hati, maka ku rasa inilah saatnya aku akan menulis apa yang dapat di tulis.

Ini isi hatiku yang paling dalam; bahwa aku sangat bahagia pernah kenal dan memilikimu. Engkau adalah anugrah terindah dan terakhir yang kumiliki.
Dahulu aku sempat terjebak pada satu pandangan, hingga aku berfikir itu adalah paling ideal yang pernah ada. Dan waktu telah membuktikan semuanya, bahwa aku salah!
Sebab pada akhirnya aku dipertemukan denganmu, kenal kamu, merasakan kasih sayang yang begitu kuat nya dari kamu, lalu menyayangimu, mencintaimu, menaruh benih, membelaimu, mencumbu dan...... diam2 selalu merindukanmu.

Mohon maaf atas segala kekuranganku; kadang posesif, cemburu, emosian, egois dll dll.
Mohon maaf atas kesalahanku yang tidak berusaha maksimal untuk mewujudkan cita-cita kita untuk hidup bersama, menjalani suka duka dengan cinta dan kasih sayang yang saling menguatkan dan saling menopang, hingga pada akhirnya engkau menyerah dan sesuatu yang kuatpun, perlahan tapi pasti, akhirnya melemah. 

Dan, mungkin saja kita tak akan bisa bertemu kembali.

Maka aku berharap dikenang sebagai pria yang layak untuk dikenang,
sebagai pria yang selalu menyayangimu dan menempatkanmu di ruang yang paling istimewa dalam hatinya.
Yang mengagumimu dan mengasihimu dengan tulus.

Selamat Ulang Tahun sayang....
Nirwana tersenyum di hari dimana engkau dilahirkan. Pun, aku selalu tersenyum ketika melintas di tempat-tempat dimana kenangan terindah kita ukir.


Semoga bahagia selalu.


I love you always, Dv.


By: yours.







Friday, April 15, 2016

[Seri Belajar Puisi] Tentang rasa sakit itu...

Agak menyakitkan juga sih,...
Mmm itu berarti aku memang sangat menyayangimu. Aku peduli padamu.

Tapi....
Pabila kita menyayangi seseorang,
kita akan care sama perasaannya.
Dan jika kita care, kita akan berupaya untuk membuat hatinya tidak terluka.
Begitu kan?
Maka...
Maafkan aku sayang, jika engkau terluka.

Tapi....
Akupun terluka. Pahamkah kamu?



+Don Rafael+